(toc)
Bentuk Pengajaran dan Toleransi Autis
Gambar oleh truthseeker08 dari Pixabay |
Bentuk Pengajaran dan Toleransi Autis
Memahami bagaimana anak autis belajar adalah kunci untuk mengajar mereka dengan intensitas yang sama seperti yang Anda ajarkan kepada anak lain. Ini mungkin tampak seperti ide yang mudah, tetapi anak autis belajar dengan sangat berbeda sehingga memahami autisme itu sendiri adalah suatu keharusan ketika Anda mengajar anak autis.
Dengan menjadi terdidik dalam gangguan tersebut, guru dapat secara efektif belajar menangani anak-anak autis dan orang dewasa baik di dalam maupun di luar kelas, menciptakan dunia yang lebih memahami bagi semua orang.
Anak autis seringkali merupakan pemikir visual. Jadi mengajar dengan berbicara tidak akan sepenuhnya efektif. Guru harus menggabungkan gambar dengan kata-kata agar anak autis dapat memahami sepenuhnya pelajaran.
Misalnya, jika Anda mengajar tentang binatang di dunia, Anda harus memiliki kartu flash dengan kata "mouse", ucapkan kata tersebut dengan lantang dan jelas, dan perlihatkan kepada anak gambar mouse.
Bahkan mungkin membawa tikus hidup untuk pertunjukan dan menceritakan. Kata benda mungkin lebih mudah untuk diajarkan pada anak autis karena kata kerja membutuhkan tindakan dan bisa lebih sulit untuk diilustrasikan.
Jika Anda mengajari anak autis kata seperti "duduk" atau "berdiri", Anda harus menyelesaikan tindakan ini saat mengajarkan kata tersebut. Selain itu, karena kecenderungan visualnya, anak autis seringkali tidak dapat mengikuti kalimat yang panjang. Mereka tidak dapat menguraikan urutannya dan menjadi bingung. Karenanya, menulis instruksi bisa sangat membantu saat mengatur tes atau kuis.
Sebagai pemikir visual, anak autis sering kali terpaku pada objek atau gambar tertentu. Jika ini masalahnya, coba gabungkan objek atau gambar itu ke dalam rencana pelajaran. Jika anak menyukai pesawat, coba gunakan pesawat untuk visual di mana pun Anda bisa dalam pelajaran.
Misalnya, saat mengajar matematika, buat soal kata tentang bidang yang menarik minat anak. Anak autis juga cenderung artistik atau musik, menghasilkan gambar yang sangat orisinal dan menunjukkan kemampuan di atas rata-rata dengan instrumen atau suara. Luangkan waktu pada hari untuk seni dan dorong kegiatan yang disukai anak-anak.
Anak autis juga mungkin mengalami kesulitan menulis karena kontrol atas tangan dan gerakannya. Ini membuat frustrasi anak dan gurunya. Untuk mengurangi rasa frustasi, izinkan anak menggunakan komputer.
Jika Anda dapat melakukan ini, pastikan keyboard dan monitor berdekatan karena anak mungkin mengalami kesulitan mengingat apa yang dia ketik baru-baru ini.
Dengan terbuka dalam mendidik anak autis dengan kemampuan terbaik Anda, Anda tidak hanya memberinya kesempatan terbaik dalam hidup, tetapi Anda juga menjadi teladan yang baik bagi anak-anak lain di kelas.
Jangan biarkan anak autis merusak pengalaman belajar orang lain, tetapi sebisa mungkin gabungkan keanehannya ke dalam pelajaran Anda. Menciptakan ruang kelas yang lebih bebas prasangka adalah hadiah terbaik yang dapat Anda berikan kepada anak ini.